Rabu, 28 Maret 2012

BATIK

Siapa yang tidak mengenal tentang batik, apalagi kita bangsa Indonesia yang telah ditetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009, oleh UNESCO. Batik sendiri berasal bahasa jawa, dari kata "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik".

Batik merupakan seni pewarnaan kain dengan menggunakan alat yang bernama Canting (ditemukan di jawa sekitar abad ke-12), sebuah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai secara turun temurun. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda, karena setiap motif memiliki makna, maksudnya tidak hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur,  kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang seperti beberapa motif batik tadisional yang hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta  dan Surakarta. Menurut teknik pembuatannya, batik dikenal dengan 3 macam teknik, yaitu:

- Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan dengan alat canting. Teknik ini membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikannya, sekitar 2-3 bulan.
- Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Teknik yang lebih cepat di banding dengan batik tulis.
- Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

Sebelum UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia, banyak orang-orang Indonesia yang memandang sebelah mata tentang keberadaan batik, apalagi bagi kaum pemuda yang menganggap batik adalah kuno dan tidak mengikuti perkembangan jaman, alhasil banyak yang tidak mau memakai batik di kalangan muda tersebut. Memang begitu ironis ketika penerus bangsa tidak mau melestarikan kebudayaan yang dimiliki bangsanya sendiri. Apa yang begitu istimewa dari suatu Negara jika bukan dari kebudayaannya yang menarik dan suasana tempat yang indah, hingga para wisatawan asing mendatangi daerah tersebut.

Sempat ada suatu Negara yang mengklaim bahwa batik adalah kebudayaan asli negarnya, baru lah Indonesia sadar bahwa banyak Negara yang peduli akan batik, karena begitu istimewa dan menganggap batik adalah seni kebudayaan yang menarik, hingga mereka berpikir dan mengklaim keberadaan batik sebagai budaya asli mereka. Tidak tinggal diam begitu saja, Indonesia gencar menyuarakan bahwa batik adalah budaya asli Indonesia yang secara turun temurun diwariskan. Semua kalangan berusaha memperjuangkan kepemilikan batik sebagai kebudayaan asli dari Indonesia, hingga akhirnya dengan bukti-bukti yang kuat pada 2 Oktober 2009 UNESCO menetapkan batik sebagai warisan kebudayaan asli Indonesia.


Sejak saat itu lah perkembangan batik di Indonesia mulai melaju pesat, kaum pemuda yang dulu tidak begitu memperdulikan batik kini mereka sadar bahwa batik sebagai budaya asli Indonesia harus tetap dilestarikan supaya tidak ada lagi yang berani mengklaim kepemilikan kebudayaan ini. Banyak para pengrajin batik yang memunculkan berbagai inovasi-inovasi baru desain batik agar tetap modis dan menarik untuk dipakai oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun.