Kamis, 28 Februari 2013

SMS mama minta pulsa

      Indonesia adalah Negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia setelah China, India, dan Amerika. Jumlah penduduk 237,641,326 jiwa berdasar sensus penduduk pada tahun 2010 oleh BPS (Badan Pusat Statistik). Tidak heran jika hal ini mengakibatkan pemakaian telepon seluler meningkat hingga sekarang. Pengguna ponsel di Indonesia saat ini sekitar 236,800,000 jiwa dan membuat Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia sebagai Negara pengguna ponsel terbanyak. Itu berarti hanya 841,326 jiwa saja yang tidak menggunakan ponsel dari jumlah penduduk.

      Jumlah yang begitu banyak untuk pengguna telepon seluler di negeri ini mengakibatkan banyaknya juga kejahatan melalui ponsel. Tidak lama ini kita sering mendengar berbagai penipuan dan kejahatan, salah satunya yaitu penipuan lewat SMS “mama minta pulsa”. SMS ini meminta korbanya untuk mengirimkan pulsa ke nomor tertentu, mengatasnamakan ibu yang sedang terlibat masalah di kantor polisi, kecelakaan, atau masalah lainnya, dengan memberikan kesan situasi yang genting dan berharap para korbannya terkejut hingga tidak sadar bahwa itu penipuan dan lantas mengirimkan pulsa atau mentransfer uang yang diinginkan sang pelaku. Mama minta pulsa, konfirmasi rekening, hadiah undangan, dll, merupakan salah satu penipuan.
Ironis ketika melihat hal seperti ini, dimana pelaku  mengincar dan memanfaatkan korban yang sedang sibuk ataupun pikiran yang sedang kacau, sehingga mudah untuk terkena tipuan sms seperti ini. Bagi kita yang sedang tidak dalam keadaan sibuk atau pikiran jernih, mungkin tidak akan terpengaruh dan mungkin langsung menghapusnya atau bahkan membalasnya dengan kata “ibuku ada di rumah ko / ibu sudah meninggal masa bisa sms”.
     Kejahatan media ponsel ini sudah berbagai macam jenisnya dan sangat merisaukan para pengguna ponsel, memang kini sudah banyak yang mengetahui bahwa itu sebuah penipuan, namun tetap saja ada yang tertipu dengan langsung mentransfer uang ke rekening yang disebutkan. Mereka ini beranggapan, yang mengirimkan SMS memang orang yang dikenalnya atau kebetulan mereka sedang menunggu SMS informasi rekening dari keluarga atau temannya.
      Kita harus menyikapi masalah penipuan ini dengan pikiran jernih dan jangan mudah terpengaruh. Saat anda menerima SMS sejenis langsung tanyakan (menelpon) pada keluarga anda untuk memastikan keadaannya, benar atau tidak mereka mengalami masalah atau benarkah mereka yang mengirimkan nomor rekening pada kita. Antisipasi ini akan membantu kita mengetahui kebenaran tentang SMS tersebut dan terhindar dari korban penipuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar